Hedging Dalam Perdagangan Berjangka Komoditi

*) Widiastuti, Kabag Pengawasan Keuangan & Audit Biro Perniagaan Bappebti

 

Fungsi ekonomi perdangan berjangka komoditi adalah sebagai sarana lindung nilai hedging) serta sarana penciptaan harga (price discovery) serta sebagai rujukan harga (reference of price) yang transparan yang menjadi acuan harga dunia. Dengan perdagangan berjangka para pelakunya dapat mengalihkan risiko kerugian khususnya petani dapat melindungi produksinya dari fluktuasi harga. Namun, perdagangan berjangka selain sebagai alternatif investasi juga bersifat ‘high risk high return.’

 

Hedging atau lindung nilai di industri perdagangan berjangka komoditi memiliki pengertian yakni membeli dan menjual kontrak berjangka untuk menutupi risiko atas perubahan harga di pasar spot (fisik). Hedging yang dilakukan dalam perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme pasar yaitu dengan melalui pasar turunan atau derivative dari pasar fisiknya.

Dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut (futures dan physic) secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama, maka kedua pasar akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. Dengan demikian perdagangan berjangka memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan risiko yang tidak diinginkan melalui kegiatan hedging dan merupakan sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).

Dengan kegiatan lindung nilai menggunakan kontrak berjangka, hedger (dalam hal ini orang yang memanfaatkan sistem tersebut seperti produsen, petani, dll) dapat mengurangi sekecil mungkin dampak yang diakibatkan fluktuasi harga dari suatu komoditi.

Jenis-jenis Hedging

Secara garis besar penjelasan tentang hedging dapat dikelompokan menjadi dua jenis yakni selling hedge dan buying hedge;

Selling hedge; merupakan suatu tindakan mengambil posisi jual (open sell) di pasar berjangka, untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditi yang akan dihasilkan sebagai akibat fluktuasi harga. Jadi kemungkinan rugi akibat turunnya harga di pasar fisik dapat dikonpensasi dengan keuntungan yang diperoleh dari pasar berjangka (futures). Posisi yang dilakukan di pasar berjangka adalah menjual (open sell). Selling hedge umumnya dilakukan oleh para petani, produsen atau para pengusaha di bidang perdagangan komoditi.

Buying hedge; merupakan tindakan mengambil posisi beli (open buy) di pasar berjangka untuk melindungi usaha dari kemungkinan kenaikan harga komoditi yang harus dibelinya di pasar fisik. Jadi kemungkinan rugi akibat naiknya harga di pasar fisik dapat diimbangi dengan keuntungan yang diperoleh pasar berjangka (futures).

Buying hedge umumnya dilakukan oleh para eksportir dan importer. Pabrikan pengolahan dan pemakai bahan baku untuk menjaga kontinuitas persediaan. Dengan demikian mereka membutuhkan bahan baku secara kontinu dan di tingkat harga yang wajar.

 

Manfaat hedging dalam perdagangan berjangka

Di dalam perdagangan berjangka, baik produsen (petani), maupun konsumen (pabrikan) mendapatkan manfaat dari hedging yang mereka lakukan. Di samping itu ada pihak lain yang mendapatkan manfaat dari transaksi perdagangan berjangka (futures), mereka disebut sebagai spekulan, karena mereka mendapat keuntungan dari selisih harga jual dan beli, dari transaksi yang mereka lakukan.

Apabila harga di pasar berjangka cenderung naik, mereka membuka posisi beli (buy),kemudian setelah harga naik ditutup dengan jual (sell), tetapi apabila harga di pasar berjangka cenderung turun mereka membuka posisi jual, kemudian setelah harga turun ditutup dengan pembelian. Para spekulan inilah justru yang meramaikan perdagangan di pasar berjangka. Mereka tidak memikirkan  produk komoditi, tetapi mereka murni ingin mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli, mereka biasa disebut dengan spekulan

 

Tinjauan Umum Hedging dalam transaksi SWAP

SWAP adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai engan pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selam kontrak), sehingga dapat menghindari kerugian dari selisih kurs mata uang asing.

Instumen hedging sering digunakan dalam transaksi SWAP, transaksi dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan atau pembelian berjangka yang dilakukan secara berkelanjutan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon serta kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi yang dilakukan.

Dalam mekanisme swap,terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli. Penggunaan transaksi SWAP sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang.

 

Para pihak dalam Hedging

Pada perdagangan berjangka komoditi pelaku hedging ini biasa disebut hedger, yang terdiri atas hedger pembeli (hedge long) dan hedger penjual. Hedger pembeli umumnya berencana akan membeli komoditas di pasar fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi transaksinya dari fluktuasi, miasalnya kenaikan harga di masa mendatang, hedger membeli kontrak berjangka saat ini dengan posisi buy (beli).

Buying hedge pun demikian, umumnya yang mengambil posisi ini adalah kalangan eksportir, prosesor, pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya. Fungsinya terutama menjaga kestabilan harga dan kontinuitas pasokan. Hedger penjual atau hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditas tertentu di pasar fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi harga penjualan komoditasnya, hedger akan membuka kontrak berjangka sekarang dengan posisi short (jual).

Selling hadge biasanya dilakukan oleh para produsen, terutama para petani, dengan tujuan untuk melindungi dari kemungkinan penurunan harga komoditas pada waktu misalnya panen.

 

Perbedaan Spektakuler dan Hadger

Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hedgers dan speculator. Hedgers adalah pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari  perlindungan dari risiko perubahan harga. Sedangkan speculator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya.

Seorang hedger meghindari risiko dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga, sedangkan seorang speculator bersedia menapung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang tinggi. Dengan demikian hedgers memiliki strategi trading kebalikan dari spekulan. Hedger mencoba untuk menghilangkan risiko dalam rangka untuk mengunci harga dan menarik barang yang mereka produksi atau konsumsi. Sedangkan spekulan mengambil risiko untuk menerima keuntungan yang potensial.