Universitas Sriwijaya, JFX, KBI dan PT Rifan Financindo Bangun Sinergi Kemitraan Strategis Industri dan Kampus

 

 

GATRANEWS - Universitas Sriwijaya, JFX, KBI dan PT Rifan Financindo Bangun Sinergi Kemitraan Strategis Industri dan KampusJakarta Futures Exchange (JFX), PT Kliring Berjangka Indonesia Persero (KBI), PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Sriwijaya (UNSRI) di Kampus Bukit Besar. Kerja sama ini menghasilkan suatu wadah edukasi bernama Futures Trading Learning Center (FTLC). Wadah ini adalah pusat kegiatan pembelajaran dan pemahaman dini perihal industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) bagi kalangan sivitas akademika (bagi mahasiswa maupun staf pengajar). 

 

FTLC menyelenggarakan ragam kegiatan yang bersifat edukatif yang praktis, seperti kuliah umum, seminar/lokakarya, kompetisi online trading, kompetisi penulisan artikel tentang PBK, hingga proposisi subjek mata kuliah PBK ke dalam kurikulum kampus. FTLC adalah salah satu bentuk perwujudan kepedulian dan tanggung jawab JFX dalam inisiatif edukasi dan sosialisasi PBK di Indonesia, yang sesuai dengan amanat UU No 10/2011 tentang PBK (amandemen dari UU No.32/1997).

 

MoU ditandatangani oleh Rektor UNSRI Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, Dirut JFX Stephanus Paulus Lumintang, Plt Dirut KBI Fajar Wibhiyadi, dan Direktur Utama RFB Ovide Decroli. Infrastruktur berupa ruangan untuk FTLC disediakan oleh pihak kampus Unsri.

 

Sementara perangkat infrastruktur pendukung disediakan oleh RFB, termasuk sumbangan literatur berupa buku tentang perdagangan berjangka ditambah dengan kegiatan edukasi regular ke pos FTLC yang melansir sejumlah staf pengajar (trainer) untuk menyampaikan informasi, trading knowledge, know-how serta best practices PBK bagi para sivitas akademika UNSRI. JFX dan KBI berpartisipasi aktif dalam menjaga konsistensi, sustainabilitas dan progres kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di FTLC tersebut.

 

Acara peresmian dan penandatanganan MoU FTLC UNSRI RFB ini yang berlangsung pada Jumat (13/10) ini disaksikan langsung oleh Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementrian Perdagangan RI.

 

Kepala Bappebti dalam kesempatan tersebut berpesan bahwa kemajuan industri dan perekonomian suatu negara sangat tergantung pada kualitas dan integritas dari SDM yang dihasilkan oleh suatu institusi pendidikan. "Dalam proses pendidikan tersebut, industri merupakan suatu elemen yang menjadi kontributor keilmuan dalam hal best practices bagi lembaga pendidikan. Kemitraan strategis antara kampus dan Industri akan menghasilkan sinergi yang positif bagi industri PBK secara khusus dan perekonomian secara umum," katanya dalam keterangan pers, Selasa (17/10). 

 

UNSRI merupakan kampus yang ke-20 di nusantara yang memiliki wadah FTLC. “Selanjutnya FTLC juga akan dibuka di beberapa kampus negeri dan swasta di Surabaya, Jakarta dan Bali. Target JFX dan KBI sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 22 FTLC” ungkap Paulus Lumintang, Dirut JFX.

 

CBO PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya mengatakan, “Pengenalan industri PBK kita lakukan juga di lingkungan kampus, bekerja sama dengan UNSRI. Harapannya agar dunia pendidikan terutama mahasiswa dapat mengenal dan memahami tentang industri PBK sehingga banyak SDM dari kampus yang turut serta membesarkan industri ini. Semoga kurikulum khusus PBK bisa masuk di universitas Sriwijaya terutama fakultas ekonomi serta universitas lainnya.

 

Masih lanjut Teddy, “Kami percaya SDM adalah aset utama pertumbuhan suatu industri. Ke depan diharapkan lebih banyak peran para mahasiswa, sarjana dan pasca sarjana yang menulis dan melakukan penelitian di bidang PBK.”

 

FTLC adalah bridge antara kampus sebagai ranah para akademisi dengan industri sebagai ranah para praktisi. Keberadaan FTLC merupakan enabler harmonisasi antara dunia pendidikan yang menyediakan SDM dengan industri yang menyediakan lapangan pekerjaan. Keberadaan FTLC di kampus akan memperkecil perception gap yang selama ini terjadi di antara industri dengan pendidikan, khususnya industri PBK.

 

Sumber: GatraNews, Selasa, 17 Oktober 2017